Share
Para ilmuwan dari Sandia National Labs telah berhasil melakukan tes lapangan sebuah mesin yang menggunakan energi matahari untuk mengkonversi gas buang CO2 dari pembangkit listrik menjadi CO lalu menjadi Syngas (bahan bakar pengganti bensin, solar, bahkan bahan bakar jet!). CO2 adalah buang gas hasil pembakaran bensin, solar, dan gas sisa pernafasan manusia serta hewan.
Ditemukan oleh Rich Diver. Setelah di tes di lab, maka dibuatlah yang lebih besar dan telah berhasil di tes. Namun alat ini masih prototipe.
Alatnya bernama Counter-Rotating-Ring Receiver
Reactor Recuperator (disingkat CR5). Bentuknya silinder, memiliki bagian yang dingin dan panas dengan 14 cincin seperti frisbee di tengahnya. Bagian luar dari cincin ini terbuat dari oksida besi yang dipanaskan dengan tenaga matahari sampai 1500 derajat celcius yang memaksa oksida besi ini kehilangan atom oksigennya. Bagian panas ini lalu didorong ke tempat yang dingin, tempat dingin ini berisi CO2. Saat proses pendinginan, oksida besi mengambil kembali atom oksigen yang hilang dari CO2, sehingga CO2 menjadi CO (karbon monoksida).
Cara mendaur ulang CO2 seperti ini dapat "menjebak" sisa buangan CO2 dari pembangkit listrik untuk digunakan kembali, lebih baik daripada dibuang begitu saja ke udara. Proses yang sama juga dapat membuat hidrogen dengan cara memompakan air ke dalam bagian yang dingin. Hidrogen dan CO dapat dibuat menjadi Syngas. Hasil pembakaran Syngas sendiri akan menghasilkan CO2.
Dibutuhkan waktu sekitar 15 sampai 20 tahun lagi sebelum alat ini siap dipasarkan. Para peneliti masih berusaha meningkatkan efisiensi mesin ini beberapa persen lagi.
Sumber : gas2.org , popsci.com
Lalu apakan teknologi ini akan menjadi solusi terhadap global warming? Kalau menurut saya, yang paling terlihat adalah solusi energi alternatif yang sangat banyak jumlahnya, dapat terdaur ulang, dan semoga.. murah.. hehehe
No comments:
Post a Comment