Part 1 nya : Jika-bumi-adalah-satu-satunya...
Memang saya akui bahwa saya bukanlah apa2 nya dibanding ilmuwan itu, baik dari segi kecerdasan maupun wawasan. Dia adalah seorang ilmuwan hebat yang juga amat religius. Namun saya mencoba melihat dari sisi lainnya. Kehidupan yang dia bahas dimaksud pada tulisannya itu adalah kehidupan yang persis seperti yang ada di planet bumi, khususnya manisa. Dikatakan bahwa planet yang tidak memiliki oksigen tidak mungkin ada kehidupan, yang terlalu panas atau dingin juga tidak mungkin ada kehidupan, yang terlalu banyak bencana juga tidak mungkin ada kehidupan. Tapi menurut saya, siapa bilang kehidupan harus ada oksigen ? Manusia butuh oksigen, itu mutlak, tapi alien belum tentu memerlukannya bukan? Ini linknya :cosmicfingerprints.com
Beberapa Ringkasannya :
Awalnya membahas mengenai alam semesta secara keseluruhan, hukum fisika, kimia. Hal ini tidak saya bahas disini karena kita hanya membahas tulisan mengenai kehidupan "mengapa bumi" ??
Life can only happen on late born stars. If it's a first or second-generation star, then life is impossible because you don't yet have the heavy elements necessary for life chemistry. There's a narrow window of time in the history of the universe when life can happen.Berapa banyak jumlah bintang yang termasuk "late born stars" di alam semesta ini ? Ini mungkin termasuk kumpulan dari "late born stars"
If the universe is too old or too young, life is impossible. Only spiral galaxies produce stars late enough in their history that they can take advantage of the elements that are essential for life history, and only 6% of the galaxies in our universe are spiral galaxies. Of those 6%, you must go with galaxies that produce all of the elements that are essential for life. It's not that easy.
(klik untuk ukuran besar)
Terdapat ratusan ribu bintang disana. Sumber: www.spacetelescope.org
Every star visible in this image is either more highly evolved than, or in a few rare cases more massive than, our own Sun. Especially obvious are the bright red giants, which are stars similar to the Sun in mass that are nearing the ends of their lives.Dikatakan banyak terdapat bintang yang mirip seperti matahari namun telah berada pada akhir hidupnya. Mungkinkah pada jaman dahulu kala disana terdapat "bumi" lainnya ? Umur bintang dan galaksi tidak sama satu dengan lainnya, dan bisa jadi ada sebuah galaksi lain yang telah mencapai "narrow window of time" saat beberapa puluh atau beberapa ratus juta tahun lalu. Telah ada kehidupan disana, tapi sekarang sudah punah, atau pindah ke planet lainnya.
WhirlPool / M51 Spiral Galaxy (klik untuk ukuran besar)
M101 Spiral Galaxy, hampir 2x lebih besar dari galaxy kita
Yakin "only spiral galaxy" ? "Hebatnya" pengamatan manusia sehingga bisa mengatakan seperti ini dan bisa menyatakan bahwa hanya ada 6%. Sedangkan jumlah galaksi secara pasti saja kita tidak tahu, bagaimana bisa bilang 6%. Ok lah 6% tapi dari berapa ratus milyar yang telah dapat dilihat ? Tetep banyak juga kan ?? Lalu bagaimana dengan 500 juta tahun kedepan saat bumi sudah hilang entah kemana ? Akan lebih banyak "late born stars" dan spiral galaxy.
(klik untuk memperbesar)
Galaksi pada gambar terakhir ini memiliki banyak bintang yang sudah tua (berwarna merah dan kuning) mirip2 dengan matahari kita lho ..
But we want these supernovae exploding early in the history of the galaxy. We don't want them going off now. If the star Cereus goes Super Nova, we're in serious trouble because it's only eight light years away. It would exterminate life on our planet.
We observe in our galaxy that there was a burst of Super Nova explosions early in its history, but it tapered off to where it isn't a threat to life that is now in existence. The Super Nova explosions took place in the right quantity and in the right locations so that life could happen here on Earth.
Supernova
Bisa saja Cereus meledak 10 tahun lagi karena suatu sebab yang manusia belum tahu? Lagipula melihat jumlah bintang dan galaksi serta umur dari alam semesta, sepertinya sangat banyak tempat aman tersedia di alam ini. "Burst", jelaslah supernova yang berjasa ini tidak meledak sendirian di galaksi kita tapi berbarengan dengan entah berapa banyak supernova lainnya, dan mungkin berbarengan dengan ratusan milyar supernova lain di galaksi lain. Ada saja yang meledak "kemarin - kemarin" dan akan berjasa bagi kehidupan di masa depan .. Who knows ???
There's one life essential element that the supernovae do not make, however, and that's Fluorine. Fluorine is made only on the surfaces of white dwarf binaries. A white dwarf is a burned out star. It's like a cinder in a fireplace, just glowing.
...
We need a white dwarf binary whose gravitational interactions between the white dwarf and the ordinary star are such that a strong enough stellar wind is sent from the white dwarf to blast the Fluorine beyond the gravitational pull of both stars, putting it into outer space, so that future generations of stars can absorb it. Then we have enough Fluorine for life chemistry.
ONLY? Lalu di paragraf berikutnya mengenai skenario yang menyatakan mengapa flourine dapat hadir di bumi. Skenario seperti itu dapat saja parallel dengan ratusan milyar kejadian serupa di tempat lain. Lalu bagaimana dengan jutaan tahun yang lalu sebelum itu terjadi ? Bisa saja ada yang lain.
Saya memang sangat percaya bahwa alam semesta ini bukan kebetulan, tapi dirancang. Harus ada yang merancang seluruh hukum alam agar tercipta alam semesta. Yang saya tidak percaya adalah "kita hanya satu2 nya kehidupan maju di alam semesta, dan seluruh alam semesta dicipta demi kehidupan di bumi".A Trillion Galaxies - but as far as physicists know, only ours can support lifeWah dia malah bilang trilyun.. Dan mungkin ini adalah pernyataan paling percaya diri yang pernah dilontarkan pada sejarah umat manusia. Ilmuwan udah kunjungin trilyunan galaksi itu satu persatu ya ? Udah punya catatan sejarahnya secara lengkap ya ? Bagaimana seandainya bukan today, tapi ratusan juta tahun yg lalu ?
...
Two American astrophysicists concluded about a year ago that rare indeed is the galaxy that has the right number of this special kind white dwarf binary pair in the right location, occurring at the right time, so that life can exist today. The universe contains a trillion galaxies. But ours may be the only one that has the necessary conditions for life to exist.
Galaksi hasil penggabungan (tabrakan) antara 2 galaksi (klik untuk memperbesar)
Contoh kehidupan yang tidak memerlukan oksigen, bahkan kehidupan ini ada di Bumi. Berita tanggal 7 April 2010. Ini link nya : sciencedaily.com . Ringkasannya :
Ini makhluknya :
Jauh di kedalaman laut Mediterania, ditemukan hewan menghidupi hidupnya di area tanpa oksigen, bahkan dikelilingi oleh zat beracun (bagi manusia) yaitu sulphides. Makhluk hidup ini adalah organisme multiselullar, hidup, bermetabolisme dan bahkan bereproduksi di tempat yang benar - benar tidak ada oksigen. Lingkungan se-ekstrim itu biasanya hanya dihuni oleh makhluk hidup yang amat sederhana seperti virus dan bakteri. Namun makhluk ini jauh lebih kompleks dari itu. Beberapa bahkan ditemukan sedang memiliki telur !!
Dengan menggunakan mikroskop elektron diketahui bahwa hewan ini tidak memiliki mitokondria (mitokondria hanya ada pada makhluk yang memerlukan oksigen), namum hewan ini memiliki organell yang biasanya ditemukan pada organisme bersel satu yang tidak memerlukan oksigen.
Bahkan Stephen Hawking pun yakin bahwa ada kehidupan di luar bumi :
Link nya : www.timesonline.co.uk
Alien life, he will suggest, is almost certain to exist in many other parts of the universe: not just in planets, but perhaps in the centre of stars or even floating in interplanetary space.Kehidupan Alien hampir dapat dipastikan eksis di suatu tempat di alam semsta ini, tidak hanya dalam planet - planet, tapi mungkin di pusat bintang atau bahkan melayang - layang di ruang angkasa. Logika Hawking dalam hal ini sederhana. Alam semesta, dia menunjukkan, memiliki 100 milyar galaksi, setiap galaksi mengandung ratusan juta bintang. Di tempat yang sedemikian besar ini, Bumi sepertinya bukan satu - satunya planet dimana kehidupan telah berevolusi.
Hawking’s logic on aliens is, for him, unusually simple. The universe, he points out, has 100 billion galaxies, each containing hundreds of millions of stars. In such a big place, Earth is unlikely to be the only planet where life has evolved.
“To my mathematical brain, the numbers alone make thinking about aliens perfectly rational,” he said. “The real challenge is to work out what aliens might actually be like.”"Menurut otak matematika saya, dari angka saja membuat pemikiran tentang alien benar - benar rasional", kata Hawking. "Tantangan yang sebenarnya adalah untuk mengetahui seperti apa alien - alien itu". Jawabannya dia menyarankan bahwa sebagian besar dari wujud alien menyerupai mikroba atau hewan sederhana, jenis kehidupan yang telah mendominasi sepanjang sejarah di bumi.
The answer, he suggests, is that most of it will be the equivalent of microbes or simple animals — the sort of life that has dominated Earth for most of its history.
Hawking has suggested the possibility of alien life before but his views have been clarified by a series of scientific breakthroughs, such as the discovery, since 1995, of more than 450 planets orbiting distant stars, showing that planets are a common phenomenon.Hawking telah menyarankan pendapat mengenai kemungkinan kehidupan alien dan telah diklarifikasi oleh beberapa terobosan dalam bidang ilmu pengetahuan, seperti penemuan, sejak 1995, lebih dari 450 planet ditemukan mengorbit bintang yang jauh, menunjukkan bahwa adanya planet merupakan hal yang lumrah. Sejauh ini, semua planet yang ditemukan memiliki ukuran lebih besar dari bumi, hal itu dikarenakan teleskop yang digunakan tidak cukup sensitif untuk mendeteksi planet seukuran bumi pada jarak yang jauh. Terobosan lainnya adalah ditemukannya kehidupan di bumi yang telah terbukti mampu hidup pada kondisi lingkungan yang ekstrem. Jika kehidupan dapat bertahan dan berkembang di kondisi tersebut, ilmuwan berpendapat, maka tidak ada tempat yang disebut "diluar batas untuk bisa dihidupi".
So far, all the new planets found have been far larger than Earth, but only because the telescopes used to detect them are not sensitive enough to detect Earth-sized bodies at such distances.
Another breakthrough is the discovery that life on Earth has proven able to colonise its most extreme environments. If life can survive and evolve there, scientists reason, then perhaps nowhere is out of bounds.
Wong teleskop yang bisa mendeteksi planet seperti bumi di kejauhan aja blon ada, kok udah bilang bahwa bumi adalah satu - satu nya ...
Umur manusia masihlah amat sangat muda sekali jika dibandingkan dengan alam semesta, ukuran manusia juga amat sangat kecil sekali dibandingkan dengan alam semesta, ilmu pengetahuan manusia juga masih sangat terbatas untuk bisa mengerti kejadian2 yang ada di alam semesta. Berasumsi bahwa terdapat kehidupan lain di luar sana nampaknya lebih rasional dibandingkan dengan menyatakan dengan percaya diri bahwa bumi hanyalah satu2 nya yang memiliki kehidupan.
No comments:
Post a Comment